BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Industrialisasi,
gaya hidup dan globalisasi adalah suatu yang tidak dipisahkan karena, berawal
dari adanya perindustrian, berbagai produk diluncurkan oleh berbagai pabrik.
Industrialisasi yang dimulai sejak revolusi industri di Inggris pada awal abad kesembilanbelas
merupakan aktualisasi sejarahyang
dirancangdi ruang-ruang belajar yang
berawal dari sebuah
paradigma keilmuantertentu yang
inspiratif dan kondusif
bagi kel ahi ran peradabanindustri .
Sebaliknya, dunia
industri selalu merangsang
duniapendidikan untuk selalu
responsif terhadap kebutuhan
industri. Setelah adanya perindustrian pembuatan dalam segalah semakin
cepat damn meggunakan teknologi berbagai macam hal yang dulunya tidak pernah
ada, menjadi ada. Akibatnya, gaya hidup masyarakat menjadi berbeda dalam segala
hal bahkan ini terjadi secara global atau mendunia.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Definisi
A.
Definisi
industrialisasi
Definisi
industri secara umu adalah, semua usaha dan kegiata yang dilakukan di sektor
perekonomia yang bertujuan untuk meningkatkan produktifitas. Sedangkan secara
lebih spefifiknya, industri adalah suatu kegiatan mengolah suatu benda atau
mengubah secara mekanis, kimia atau dengan tangan dari barang pokok menjadi barang
setengah jadi atau barang jadi yang dapat digunakan.
Dalam
hal ini termasuk kegiatan jasa industri dan pekerja perakitan (assembling).
Dalam istilah ekonomi, industri mempunyai dua pengertian. Pertama, industri
merupakan himpunan perusahaan-perusahaan sejenis, contoh industri kertas
berarti himpunan perusahaan-perusahaan penghasil kertas. Kedua, industri adalah
sektor ekonomi yang didalamnya terdapat kegiatan produktif yang mengolah barang
mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi (Dumairy,1996).
Dalam
pengertian kedua, kata industri sering disebut sektor industri
pengolahan/manufaktur yaitu salah satu faktor produksi atau lapangan usaha
dalam perhitungan pendapatan nasional menurut pendekatan produksi.Toto
Hadikusumo (1990) pengertian industri adalah:“Suatu unit atau kesatuan produk
yang terletak pada suatu tempat tertentu yang meletakan kegiatan untuk mengubah
barang-barang secara mekanis atau kimia, sehingga menjadi barang (produk yang
sifatnya lebih dekat pada konsumen terakhir), termasuk disini memasang bahagian
dari suatu barang (assembling). (Yustika, 2000).
Dapat
dikatakan bahwa industrialisasi sebagai transformasi struktural dalam suatu
negara. Oleh sebab itu, proses industrialisasi dapat didefenisikan sebagai
proses perubahan struktur ekonomi dimana terdapat kenaikan kontribusi sektor
industri dalam permintaan konsumen, PDB, ekspor dan kesempatan kerja
(Chenery,1986).
Industrialisasi
dalam pengertian lain adalah proses modernisasi ekonomi yang mencakup seluruk
sektor ekonomi yang mempunyai kaitan satu sama lain dengan industri pengolahan.
Artinya industrialisasi bertujuan meningkatkan nilai tambah seluruh sektor
ekonomi dengan sektor industri pengolahan sebagai leading sector.
Berdasarkan
pengalaman dihampir semua negara, dapat disimpulkan bahwa industrialisasi
adalah suatu keharusan karena menjamin kelangsungan proses pembangunan ekonomi
jangka panjang dengan laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan
yang menghasilkan pendapatan perkapita setiap tahun
Jadi,
dari banyak pengertian diatas kita bisa menyimpulkan yang bahwa,
industrialisasi adalah proses pengolah bahan dari bahan mentah, atau setengah
jadi menjadi bahan jadi yang sudah bisa dikonsumsi oleh konsumen.
Industrialisasi ini, kinerjanya lebih cepat.
Karena
industri menggunakan banyak teknologi dan alat-alat canggih sehingga, proses
pengolah segala bentuk olahan lebih cepat. Sehingga kuantitas barang menjadi
lebih banyak untuk dijual dipasar luas. Industrialisasi ini, sangat cocok untuk
meningkatkan perekonomian.
a.
Klasifikasi
industri
Ø Industri Besar Sedang
Pengelompokan
sektor industri di Indonesia dibedakan menjadi dua. Pertama, pembagian sektor
industri pengolahan berdasarkan jenis produk yang dihasilkan. Berdasarkan
pengelompokan ini sektor industri pengolahan dibedakan menjadi Sembilan sub
sektor.
Pengelompokan
yang kedua adalah pembagian berdasarkan banyaknya tenaga kerja. Dengan
pengelompokan ini sektor industri pengolahan dibedakan menjadi empat sub
golongan, yaitu: industri rumah tangga, industri kecil, industri sedang, dan
industri besar. Berdasarkan pengolompokan ini, industri besar sedang
menghasilkan nilai tambah terbesar.
Ø Industri Kecil dan Rumah Tangga
Dalam
rangka menunjang pembangunan disektor industri, pemerintah tidak hanya
memperhatikan pertumbuhan industri besar dan sedang saja, melainkan juga
membantu berkembangnya industri kecil dan rumah tangga.
Industri
kecil dan rumah tangga memegang peranan penting dalam pembangunan, khusunya
negara-negara yang sedang membangun, karena industri ini dapat membuka lapangan
kerja yang luas, membuka kesempatan usaha dan memperluas basis pembangunan.
Dalam berbagai bidang, industri kecil dan rumah tangga juga meningkatkan
ekspor.Dalam pembentukan PDRB, peranan industri kecil dan rumah tangga
sebenarnya tidaklah terlalu besar, bahkan dapat dikatakan sangat kecil. Akan
tetapi peranan sektor ini dalam penyerapan tenaga kerja cukup besar.
Ø Industri Kecil Dan Menengah
Sementara
itu UKM (Usaha Kecil Menengah) meliputi usaha kecil informal atau tradisional
dan juga usaha menengah, yang mengelola usahanya sudah lebih maju jika
dibandingkan dengan industri kecil informal dan tradisional. Disamping itu juga
dari segi permodalan juga sudah lebih besar dan manejemen juga lebih maju.
Upaya
pemerintah melalui berbagai kebijaksanaan, yaitu denga menciptakan iklim usaha
yang kondusif, sehingga sektor industri terutama sektor industri UKM dapat
terus tumbuh dan berkembang, seiring dengan majunya industri besar.
Hal
ini sesuai dengan tujuan pembangunan industri berdasarkan tujuan perekonomian
serta kebijaksanaan ekonomi, yaitu peningkatan pendapatan nasional, perluasan
kesempatan kerja, pembagian pendapatan secara merata, perkembangan industri
regional, serta pengurangan jumlah pengangguran.
b.
Strategi
Industri
Dalam
industrialisasi ada dua strategi yaitu strategi subsitusi impor (SI) atau
strategi promosi ekspor (PE).Strategi SI lebih menekankan pada pengembangan
industri yang berorientasi kepada pasar domestik. SI adalah industri domestik
yang membuat barang-barang menggantikan impor, sedangkan strategi PE lebih
berorientasi ke pasar internasional dalam usaha pengembangan industri di dalam
negri.
Jadi
berbeda dengan strategi SI, dalam strategi PE tidak ada diskriminasi dalam
pemberian insentif dan fasilitas-fasilitas kemudahan lainnya dari pemerintah,
baik untuk industri yang berorientasi kepada pasar domestik maupun industri
yang berorientasi ke pasar ekspor.
i.
Strategi
SI
Stategi
SI dilandasi oleh pemikiran bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat
dicapai dengan mengembangkan industri di dalam negeri yang memproduksi
barang-barang pengganti impor. Strategi PE dilandasi oleh pemikiran bahwa laju
pertumbuhan ekonomi yang tinggi hanya bisa direalisasikan jika produkproduk
yang dibuat di dalam negeri dijual di pasar ekspor.Beberapa pertimbangan yang
lazim digunakan dalam memilih strategi ini terutama adalah sebagai berikut :
v Sumber
daya alam (seperti bahan baku) dan faktor produksi (terutama tenaga kerja)
cukup tersedia didalam negeri sehingga secara teoritis, biaya produksi untuk
intensitas penggunaan sumber-sumber ekonomi tersebut yang tinggi menjadi
rendah.
v Potensi
permintaan didalam negeri yang memadai.
v Untuk
mendorong perkembangan sektor industri manufaktur didalam negeri.
v Dengan
berkembangnya industri didalam negeri, maka kesempatan kerja
diharapkan
terbuka luas.
v Dapat
mengurangi ketergantungan terhadap impor, yang berarti juga mengurangi defisit
saldo neraca perdagangan dan menghemat cadangan devisa.
o
Tahap
pelaksanaan
1. industri
yang dikembangkan adalah industri yang membuat barang-barang konsumsi, walaupun
tidak semuanya durable goods (seperti kendaraan bermotor, kulkas, TV, alat
pendingin). Untuk membuat barang-barang tersebut diperlukan barang modal, input
perantara, dan bahan baku uang dibanyak negara yang menerapkan strategi ini
tidak tersedia sehingga tetap harus diimpor.
2. Industri
yang dikembangkan adalah industri hulu (upstream industries).
ii.
Strategi
Promosi Ekspor (PE)
Melihat
pengalaman yang kurang berhasil dengan strategi SI, badan-badan dunia (seperti
IMF dan Bank Dunia) menganjurkan agar negara-negara berkembang menerapkan
strategi PE. Sesuai dengan teori klasik mengenai perdagangan internasional,
outward-oriented strategy ini melibatkan pembangunan sektor industri manufaktur
sesuai dengan keunggulan komperatif yang dimiliki negara bersangkutan. Dalam
prakteknya, banyak negara yang menerapkan strategi PE dengan menghilangkan
beberapa rintangan terhadap ekspor. Beberapa syarat penting yang diberikan agar
penerapan strategi tersebut membawa hasil yang baik adalah sebagai berikut :
a.
Pasar harus menciptakan sinyal harga
yang benar, yang sepenuhnya merefleksikan kelangkaan dari barang yang
bersangkutan, baik dipasar output maupun pasar input.
b.
Tingkat proteksi dari impor harus
rendah.
c. Nilai tukar mata uang harus realistis,
sepenuhnya merefleksikan keterbatasan uang asing yang bersangkutan.
d. Lebih penting lagi, harus ada insentif untuk
meningkatkan ekspor.Menurut strategi ini, paling tidak kesempatan yang harus
diberikan kepada industri-industri yang memproduksi untuk pasar dalam negeri
dan indutriindustri untuk pasar ekspor.
c.
Peranan
Industri Terhadap Perekonomian
Filosofi
mendasar dari pembangunan suatu negara adalah menciptakan kemakmuran bagi
rakyatnya. Di era globalisasi perdagangan dewasa ini, tidak bisa kemakmuran
suatu bangsa hanya dapat terwujud melalui pembangunan industri, baik industri
jasa maupun industri barang (manufaktur). Bagi Indonesia, sekitar 250 juta
penduduk, pembangunan sektor manufaktur merupakan satu-satunya pilihan.
Sebab,
sektor inilah yang mampu memberikan lapangan kerja besar dengan pengupahan yang
lebih sistematis dibandingkan sektor industri produk primer (pertanian) maupun
industri jasa.
Peranan
industri terhadap perekonomian dapat dilihat dari kontribusinya pada Produk
Domestik Bruto (PDB), peningkatan investasi, penyerapan tenaga kerja, perolehan
devisa neto dari kegiatan ekspor, pembentukan nilai tambah serta sumbangan terhadap
pajak bagi negara.
Sayangnya,
menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), dari sekitar 145 juta angakatan kerja
(usia produktif) saat ini baru sekitar 15 juta orang yang bekerja pada sektor
industri. Sektor ini ternyata juga baru mampu menyumbang sekitar 25% dari total
PDB Indonesia. Angka yang relatif masih sangat kecil.
d.
Permasalahan
industrialisasi
I.
Masalah
Birokrasi
a. Perizinan
tidak transparan, berbelit-belit, diskriminatif, lama dan terjadi tumpang
tindih vertikal (antara pusat dan daerah) serta horizontal (antar instansi
daerah).
b. Penegakan
dan pelaksanaan hukum dan berbagai peraturan perundangundangan masih cenderung
kurang tegas.
c. Administrasi
perpajakan yang belum optimal. Pengusaha menganggap administrasi perpajakan
terutama kaitanya dengan produk-produk ekspor yang sangat tidak efisien.
d. Banyaknya
pemungutan yang sering kali tidak disertai pelayanan yang memadai
II.
Masalah
Teknologi.
a. Lemahnya
penguasaan dan penerapan teknologi. Penerapan teknologi tepat
guna belum banyak
dimanfaatkan oleh industri untuk meningkatkan produksi.
b. Tenaga
kerja terampil sulit diperoleh dan dipertahankan karena kualitas sumber daya
manusia relatif rendah.
III.
Masalah
Bahan Baku
a. Suplai
bahan baku kurang memadai antara lain karena kesulitan dalam memperoleh bahan
baku dipasaran.
b. Harga
bahan baku terlalu tinggi terutama bahan baku yang berasal dari impor karena
tergantung nilai kurs terhadap dolar
IV.
Masalah
Pemasaran
a. Pemasaran
hasil produksi agak sulit dan harganya rendah sehingga hasil penjualan tidak
mampu menutupi biaya produksi yang cukup tinggi.
b. Permintaan
produk dipasaran sangat rendah walaupun harganya rendah karena kalah bersaing
dengan perusahaan lain.
c. Asosiasi
pengusaha belum berperan dalam mengkoordinasikan produk sehingga menimbulkan
persaingan tidak sehat antar usaha sejenis.
V.
Masalah
Permodalan.
a. Sistem
dan prosedur kredit dari lembaga keungan dan nonbank rumit dan lama sehingga
dalam pencairan kredit sangat lama.
b. Suku
bunga kredit perbankan cukup tinggi sehingga kredit menjadi mahal.
VI.
Masalah
Manejemen
a. Pola
manegemen yang sesuai dengan kebutuhan sebelum bisa diterapakan karena
pengetahuan dam manegerial skill relatife rendah sehingga strategi bisnis yang
tepat belum mampu disusun dengan baik.
b. Kemampuan
pengusaha mengorganisasikan diri dan karyawan masih lemah sehingga terjadi
pembagian kerja yang tidak tepat.
c. Produktifitas
karyawan masih rendah sedangkan intensitas pelatihan yang dilaksanakan oleh
industri belum juga menggembirakan.
VII.
Permasalahn
Industri Kecil
a. Sebagian
besar industri kecil yang ada merupakan usaha sampingan atau
pelengkap bagi
pengusaha kecil dengan produksi yang berfluktuasi cukup besar atau berpola
musiman atau tidak beraturan.
b. Sikap
dan reaksi pengusaha industri kecil yang ada pada umunya lambat dan
kurang tanggap untuk
mengikuti perkembangan sehubungan dengan latar belakang budaya agraris.
c. Sulitnya
menemukan produk yang sesuai dengan kebutuhan industri kecil dalam rangka
peningkatan mutu dan pengembangan produk baru
d. Volume
permintaan atas hasil produksi industri kecil pada umunya terbatas secara
geografis
B.
Definisi
Gaya Hidup
Gaya
hidup adalah bagaimana cara seseorang itu hidup, dimulai dari bagaimana
menghabiskan uang, dalam penggunaan teknologi, fashion dan lain sebagainya.
Menurut Engel (1995:383) Dia
mendefinisikan gaya hidup sebagai
pola dimana orang
hidup dan menghabiskan waktu
serta uang. Gaya hidup
adalah fungsi motivasi konsumen dan
pembelajaran sebelumnya, kelas sosial, demografi, dan variabel lain.
Gaya hidup adalah konsepsi
ringkasan yang mencerminkan nilai
konsumen.”
Gaya
hidup menurut Kotler (2002,
p. 192) adalah pola hidup seseorang di dunia yang iekspresikan dalam
aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri
seseorang” dalam berinteraksi dengan lingkungannya.Gaya hidup menggambarkan
seluruh pola seseorang dalam beraksi dan berinteraksi di dunia.
Menurut Assael (1984, p. 252), gaya
hidup adalah “A mode of living that is identified by how people spend their
time (activities), what they consider important in their environment (interest),
and what they think of themselves and the world around them”.
Secara
umum dapat diartikan sebagai suatu gaya hidup yang dikenali dengan bagaimana
orang menghabiskan waktunya (aktivitas), apa yang penting orang pertimbangkan
pada lingkungan (minat), dan apa yang orang pikirkan tentang diri sendiri dan
dunia di sekitar (opini). Sedangkan menurut Minor dan Mowen (2002,p.282), gaya
hidup adalah menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan
uangnya, dan bagaimana mengalokasikan waktu.Selain itu, gaya hidup menurut Suratno dan Rismiati (2001,p.174) adalah pola hidup
seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat
dan pendapat yang bersangkutan.
Gaya
hidup mencerminkan keseluruhan pribadi yang berinteraksi dengan lingkungan. Dari
berbagai di atas dapat disimpulkan bahwa gaya hidup adalah pola hidup seseorang
yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapatnya dalam membelanjakan
uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu.
a.
Faktor-faktor
utama pembentuk gaya hidup
1. Demografis
Faktor demografis misalnya berdasarkan tingkat pendidikan, usia, tingkat
penghasilan dan jenis kelamin
2. Psikografis
lebih kompleks karena indikator penyusunnya dari karakteristik konsumen.
Gaya hidup ini, bisa dilihat dari
bagaimana seseorang itu berbicara, berpakaian, hobi dan lain sebagainya. Gaya
hidup juga erat kaitannya dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih.
Mengapa demikian?
Karena, melalui teknologi, manusia
mendapatkan banyak hal. Salah satu contok kemajuan teknologi adalah misalnya
internet. Dengan adanya internet, manusia dalam mengerjakan tugas lebih mudah.
Dan dalam internet terdapat berbagai situs dan jejaring sosial.
Akibat banyaknya jejaring sosial, orang
yang dulunya berbelanja harus ke toko, kini hanya dengan chating dengan
temannya yang berjualan dijejaring sosial, transaksi penjualan bisa dilakukan.
Selain dari teknologi, kita juga bisa
melihat gaya hidup ini bisa berubah akibat perkembangan dibidang industri yang
semakin pesat. Mengapa demikian? Karena, dengan perkembangan industri, banyak
produk yang diluncurka oleh perindustrian. Setiap industri, berbeda produk yang
diluncurkan dan jenis yang diproduksikankan juga berbeda-beda.
Contoh kasus:
Andy, ingin mengerjakan tugas
sekolahnya, Andy perlu melihat beberapa sumber yang dapat dipercaya untuk
membuat tugasnya tersebut. Otomatis, Andy harus membaca baik itu buku ataupun
artikel dan lain sebagainya.
Andy menggunakan internet arena dia
ingin cepat, mudah dan nggak ribet. Andy memiliki laptop dan sebuah smartphone.
Karena dia ingin lebih mudah dan cepat, Andy menggunakan laptop kemudia dia
mengeprint tanpa harus menulis ulang tugasnya tersebut.
Dalam contoh kasus diatas, Andy
menggunakan kemajuan teknologi yaitu berupa internet dan situs didalamnya. Andy
juga menggunakan hasil produktifitas perindustrian yaitu wujud dari laptop,
printer dan smarphone yang diproduksi oleh perindustrian di bidang gadget dan
lain sebagainya.
Dalam gaya hidup ini, manusia bebas
memilih bagaimana dia berpakaian, bagaimana dia menghabiskan uang dan produk
apa yang dia gunakan yang menurut dia mempermudah kehidupannya. Di zaman
perindustrian, manusia bebas memilih produk yang menurut mereka lebih bagus.
Pada dasarnya, gaya hidup ini ditentukan oleh perubahan zaman. Semakin zamannya
canggih, maka gaya hidup semakin canggih pula.
Gaya hidup ini, sering menyerang
kalangan remaja. Karena, para remaja masih labil dalam mengambil keputusan yang
mana yang baik dan yang mana yang buruk. Dalam hal ini, remaja hanya memikirkan
apa yang mereka inginkan mereka jarang ada yang memikirka apa yang terbaik
untuk mereka.
Masa remaja adalah masa pencarian
identitas. Sedangkan
gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang di ekspresikan dalam
aktivitas, minat, opininya dan dimensi self orientation gaya hidup mencakup
tiga kategori yaitu prinsip, status, aksi.
Kita sebagai remaja mulai mencari gaya
hidup yang pas dan sesuai dengan selera. Kita juga mulai mencari seorang idola
atau tokoh identifikasi yang bisa dijadikan panutan, baik dalam pencarian gaya
hidup, gaya bicara, penampilan, dan lain-lain demi mendapatkan status didalam
pergaulannya. Imbasnya banyak kita jumpai teman-teman dengan berbagai
atributnya yang sebenarnya mereka hanya meniru-niru saja.
Para bintang muda yang digandrungi
ternyata mampu mengubah gaya
hidup
remaja. Disamping itu juga anak muda jaman sekarang terkesan terlihat glamour ,
Gaya hidup serba mewah, serba enak dan serba berkecukupan yang dianut para
remaja sesungguhnya karena “diajarkan‟
oleh idola-idola mereka yang berada di layar telivisi yang kita lihat
sehari hari. Karakter dari remaja adalah mudah meniru gaya dari orang lain.
Selain itu, juga dipicu oleh
program-program yang ditayangkan oleh televisi. Kehidupan sinetron yang kerap menampilkan
hidup mewah dan cara instan telah menjadi “trend baru‟ bagi remaja. Keinginan
untuk memenuhi barang-barang mewah mungkin bukan terlalu menjadi masalah bagi
anak-anak orang kaya.
Orangtua sanggup memenuhi sebagian besar
keinginan mereka. Tapi, bagaimana dengan remaja dari keluarga pas-pasan ?
Ketika keinginan memiliki handphone, sementara anggaran dari orangtua tidak
ada, maka remaja dari keluarga kurang mampu biasanya mengambil jalan pintas.
Remaja jaman sekarang sudah suka mengikuti trend jaman yaitu gaya hidup modern
yang pada hal sebenarnya kita tidak bisa meniru. Berikut beberapa bentu yang
mempengaruhi gaya modern
b.
Bentuk-bentuk
yang mempengaruhi gaya hidup modern
i.
Menjadikan “status” sebagai sesuatu yang penting.Salah
satu bentuk gaya hidup modern adalah bahwa satus seseorang ditandai dengan
penampilan dan
segala yang dipakainya, misalnya mobil, telebon seluler (Hp), dan lain-lain.
ii.
Mobilitas yang tinggi. Pagi di
Jakarta, siang sudah di Medan, esoknya sudah di Manado dan kemudian sudah ada
di Singapura. Itulah contoh mobilitas orang modern.
iii.
Bercengkrama di tempat-tempat tertentu. Seperti Café yang telah menjadi salah satu bagian dari gaya hidup modern.
iv.
Pernikahan agung. Orang modern menempatkan pernikahan
agung sebagai salah satu momen kehidupan yang perlu dirayakan besar-besaran.
v.
Wisuda. Jika dulu wisuda hanya dilakukan bagi yang
lulus sarjana, kini wisuda telah menjadi gaya hidup yang digunakan untuk
merayakan kelulusan pendidikan di jenjang yang lebih rendah. Tidak hanya untuk
melepas lulusan SMA, melepas lulusan Taman Kanak-kanak pun seakan wajib
dilakukan seremoni wisuda.
vi.
Gaya hidup instan. Gaya hidup instan adalah gaya hidup
yang ingin serba cepat.
vii.
Gaya hidup dengan teknologi komunikasi. Teknologi
komunikasi mengalami perkembangan yang amat dasyat dan turut membentuk gaya
hidup baru di dunia modern, termasuk remaja
c. Ciri-ciri
Kehidupan Masyarakat Modern
i.
Disamping apa yang sudah dijelaskan sebelumnya,
sebenarnya kita juga harus mengetahui ciri-ciri masyarakat perkotaan yang gaya
hidupnya telah berubah sebagai akibat modernisasi, diantaranya:
ii.
Netralitas efektif. Bersikap acuh tak acuh hingga
tidak peduli terhadap sekitarnya jika tidak ada sangkut-pautnya dengan
kepentingan pribadinya.
iii.
Orientasi diri. Menonjolkan kepentingan sendiri.
Pribadi dan tidak segan-segan menentang jika dirasakan melanggar
kepentingannya.
iv.
Universalisme. Berpikir objektif, menerima segala
sesuatu secara objektif. Masyarakat cenderung mengambil ukuran-ukuran secara
objektif dengan landasan aturan-aturan atau syarat-syarat yang ada.
v.
Prestasi. Masyarakat kota suka mengejar prestasi
karena dengan prestasi, orang didorong untuk terus maju.
vi.
Spesifitas. Menujukkan sikap secara jelas dan tegas
dalam hubungan antar pribadi, artinya maksud atau niat dinyatakan tanpa
basa-basi. Dari pemaparan tersebut, setidaknya kita tahu gambaran
tentang gaya hidup modern.
d. Dampak negatif dan positif Gaya Hidup
Pada dasarnya, segala sesuatu yang
ada didunia ini mempunyai dampak positif dan negatif. Begitu juga halnya dengan
gaya hidup. Gaya hidup mempunyai dampak positif dan negatif
v Dampak positif
Ø Kemajuan
teknologi (sepertiHandphone) berkembang
dengan pesat (internet: memudahkan akses informasi dan komunikasisebagai ajang silaturahmi dan eksistensi remaja lewat situs jejaring sosial
(facebook, twitter), ajang
bisnis online, dll.
Ø Mempercepat
pertumbuhan perkembangan remaja (memiliki rasa ingin tahu yang tinggi).
v Dampak negatif
Ø Nilai
budaya dan moral semakin terkikis banyak remaja yang lebih suka mengikuti gaya
masyarakat luar atau gaya para idolanya. Akibatnya, moral para remaja mengikuti
trend para idolanya
Ø Komsumtif
Ø Membuang
waktu percuma
Ø Hilangnya
identitas diri karena mengikuti identitas orang lain
C.
Definisi
Globalisasi
Berasal
dari kata globe yang berarti dunia. Secara sederhana, globalisasi dapat
diartikan sebagai suatu proses yang mendunia. Secara umum globalisai adalah
masuknya atau meluasnya pengaruh dari suatu wilayah atau negara ke wilayah atau
negara lain dan atau proses masuknya suatu negara dalam pergaulan dunia.
Proses
globalisasi mengandung implikasi bahwa suatu aktifitas yang sebelumnya terbatas
jangkauannya secara nasional, secara bertahap berkembang menjadi tidak terbatas
pada suatu negara.
Globalisasi
menunjukkan semakin meningkatnya ketergantungan antarindividu dan
antarmasyarakat di seluruh dunia. Jadi, pengertian
globalisasi adalah menyatunya negara-negara yang ada di dunia menjadi
satu negara yang sangat besar tanpa mengenal batas.
Dalam
globalisi makna menyatukan negara tanpa batas adalah bagaimana hubungan negara
satu dengan negara lain dalam melakukan baik itu perdagangan, komunikasi,
rekreasi sudah sangat mudahdan jarak yang dulunya jauh menjadi lebih dekat
karena adanya teknologi canggih yang dilahirkan oleh pabrik-pabrik alat
transportasi dan lain sebagainya.
a.
Dampak
globalisasi dibeberapa dibeberapa bidang kehidupan
i.
Bidang
Ekonomi
Globalisasi ekonomi ini
sesungguhnya didukung oleh sebuah kekuatan yang luar biasa hebatnya, yaitu apa
yang disebut liberalisme ekonomi, atau juga dikenal dengan kapitalisme pasar
bebas. Kapitalisme adalaha suatu sistem ekonomi yang mengatur proses produksi
dan perindustrian barang dan jasa. Kapitalisme ini mempunyai tiga ciri pokok
v Sebagian
besar sarana produksi dan distribusi dimiliki oleh individu
v Barang
dan jasa diperdagangkan dipasar bebas yang bersifat kompetitif
v Modal
diinvestasikan kedalam berbagai usaha untuk menghasilkan laba
Dalam perkembangannya, sistem
kapitalisme ini berkembangan tidak sehat dan mengabaikan unsur etika dan moral.
Dimana yang modalnya kuat akan menguasai, yang modalnya lemah, akhirnya
pemerintah harus ikut mengaturnya
Bagi negara-negara berkembang, hal
tersebut jelas akan sangat merugikan, karena produk dalam negerinya tidak mampu
bersaing dengan produk negara maju. Selain itu, bagi masyarakat, yang mengikuti
pola hidup yang konsumtif, akan langsung menggunakan apa saja yang datang dari
negara lain, karena barang kali itu yang dianggap paling baik, juga sebagai
pertanda sudah memasuki kehidupan yang modern
Jika dilihat dari kacamata yang positif,
maka globalisasi akan mempunyai dampak yang menyenagkan, karena dengan
globalisasi di bidang ekonomi, orang akan secara mudah memperoleh barang
konsumtif yang dibutuhkan, mempermudah proses pembangunan industri, juga dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi nasional.
ii.
Bidang
Sosial Budaya
Dalam
bidang sosial dan budaya, dampak globalisasi antara lain adalah meningkatnya
indiidualisme, perubahan pada pola
kerja,terjadinya pergeseran nilai kehidupan dalam masyarakat. Saat ini
dikalangan generasi muda banyak yang seperti kehilangan jati dirinya. Mereka
berlomba-lomba meniru gaya hidup ala barat yang tidak cocok jika diterapkan di
Idonesia, seperti berganti-ganti pasangan, konsumtif dan hedoisme.
Namun
di sisi lain,mempercepat perubahan pola kehidupan bangsa. Misalnya melahirkan
pranata-pranata atau lembaga-lembaga sosial baru seperti Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM), organisasi profesi dan pasar modal. Perkembangan pakaian,
seni dan ilmu pengetahuan turut meramaikan kehidupan bermasyarakat
iii.
Bidang
Politik
Bidang
politikpun tidak luput dari pengaruh globalisasi. Saat ini kita telah
menyaksikan terciptanya suatu pemerintahan dunia ( world goverment). Hampir
semua aktivitas negara-negara dan bangsa-bangsa di dunia tunduk pada
aturan-aturan yang diciptakan oleh lembaga-lembaga internasional yang mengatur
tata hubungan antara negara-negara dan bangsa-bangsa di dunia. Badan-badan
internasional memegang peranan yang signifikan di era globalissasi.
Negara-negara
kuat di dunia seringkali dapat dengan mudah mencampuri ururasan dalam negeri
suatu negara. Amerika Serikat telah tampil sebagai ekuatan politik utama di
dunia, karena negara itulah yang paling kuat ekonomi dan sistem bersenjatanya.
Setiap
saat negara-negara di dunia dapat mengalami instabilitas akibat intervensi
negara dan bangsa lain terhadap urusan dalam suatu negara. Dalam bidang
politik, dampak globalisasi antara lain
adalh dengan perubaha sistem kepartaian yang dianut, sehingga memunculkan
adanya partai baru
iv.
Dampak
terhadap lingkungan
Salah
satu fenomena ancaman global di bidang lingkungan hidup adalah pemanasan global
(global warming).
Pemanasan global pada
dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ketahun
karena terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect) yang disebabkan oleh
meningkatnya emisi gas-gas seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitrooksida (N2O) dan
CFC. Sehingga, energi matahari terperangkap dalam atmosfer bumi.
Pemanasan
global ini menimbulkan dampak yang sangat buruk bagi lingkungan bio-geofisik (
seperti pencairan es yang ada dikutu Utara, kenaikan kapasitas air di laut,
perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya
flora dan fauna tertentu, migrasi fauna dan hama penyakit dan lain sebagainya).
Pemanasan
global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan
daratan bumi. Temperatur rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat
0,18 derajat celcius selama seratus tahun terakhir. Intergovermental Panel on
Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, “ sebagian besar peningkatan
temperatur rata-rata global sejak pertengan abad-20 kemungkinan besar
disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas
manusia melalui efek rumah kaca.
Peningkatan
temperatur global diperkirakan akan meningkatnya intensitas kejadian cuaca yang
ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola prespitasi. Akibat-akibat pemanasan
global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser dan
punahnya berbagai jenis hewan (Smar Click,2011)
Jadi,
pemanasan global adalah meningkatnya temperatur di planet bumi secara global,
meliputi peningkatan temperatur atmosfer, temperatur laut, dan temperatur
daratan bumi yang menimbulkan dampak secara langsung maupun tidak langsung
terhadap mas depan bumi termasuk manusia dan makhluk hidup lain. Dampak yang
ditimbulkan cenderung mengancam eksistensi bumi dan kelangsungan hidup manusia
dan makhluk hidup lainnya.
b.
Dampak
positif dan negatif dari globalisasi
I.
Dampak
positif
i.
Dilihat dari globalisasi politik,
pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis.
ii.
Dari aspek globalisasi ekonomi,
terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan
devisa negara
iii.
Dari globalisasi budaya, kita dapat
meniru pola pikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dalam
IPTEK dari negara lain. Bahkan kita bisa memadu padankan budaya yang dulunya
terkesan jelek dan tidak ingin digunakan sekarang bisa dimodifikasi sehingga
kelihatan lebih bagus
II.
Dampak
negatif
i.
Globalisasi mampu meyakinkan rakyat
Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga,
tidak menutup kemungkinan, berubah arah dari ideologi pancasila menuju ke
ideologi liberalisme. Jika ini terjadi, akibatnya rasa nasionalisme pada rakyat
Indonesia akan pudar bahkan lebih bahaya lagi hilang.
ii.
Dari globalisasi aspek ekonomi,
hilangnya rasa cinta terhadap produk dalan negeri karena banyaknya produk luar
negeri. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri, menunjukkan
gejala berkurangnya rasa nasionalisme kita terhadap bangsa kita.
iii.
Masyarakat kita, khususnya anak muda,
banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya
hidupnya cenderung meniru budaya barat
iv.
Mengakibatkan kesenjangan sosial yang
tajam antara yang kaya dan yang miskin, karena adanya persaingan bebas dalam
globalisasi ekonomi. Hal tersebut akan menimbulkan pertentangan antara yang
kaya dan yang miskin. Ini dapat mengganggu kehidupan nasionalisme bangsa.
v.
Munculnya sikap individualisme yang
menimbulkan katida pedulian antar perilaku sesama warga. Dengan adanya sifat
indivialisme ini, maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.
Padahal, kita tahu slogan besatu kita teguh, bercerai kita runtuh.
D.
Korelasi
industrialisasi, gaya hidup dan globalisasi
Industrialisasi,
gaya hidup dan globalisasi adalah suatu hal yang tidak bisa dipisahkan. Apabila
salah satu terjadi, maka yang duanya lagi dengan serta merta ikut pula terjadi,
ini tidak bisa kita pungkiri. Segala sesuatu pertama kali berawal dari industrialisasi.
Mengapa? Karena, dengan adanya industrialisasi, banyak produk yang diluncurkan.
Sehingga banyak orang yang ingin menggunakannya.
Akibatnya,
gaya kehidupan kita yang dulu sederhana dan mengonsumsi apa yang kita butuhkan
saja, kini berubah karena begitu banyak godaan berbagai macam produk yang
ditawarkan di pasar perindustrian. Hal-hal yang ditawarkan dimulai dari beragam
jenis pakaian yang modelnya begitu indah-indah dan cantik-cantik sehingga
menarik perhatian kita untuk membeli, alat elektronik, alat komunikasi,
makanan, kendaraan dan lain sebagainya.
Akibat
inilah gaya hidup orang akan berubah. Selain itu, pendapatan seseorang juga
sangat berpengaruh besar dalam merubah gaya hidup seseorang. Karena, dengan
banyaknya pendapatan, orang akan dengan mudahnya melakukan dan membeli sesuatu.
Selain itu, tempat tinggal, pengaruh teman-teman, letak geografi dan bahkan
agama yang kita anut, juga akan mempengaruhi gaya hidup kita para manusia.
Pada
dasarnya, gaya hidup ini adalah pilihan kita. Kita bebas memilih apa yang kita
inginkan dan menurut kita cocok dan bik untuk kita. Sekarang kita akan membahas
globalisasi. Dengan adanya globalisasi, perindustrian kita yang dulunya hanya
berkisasr tentang cara-cara tradisional, kita bisa belajar dari negara lain cara
yang lebih mudah, efisien dan menguntungkan kita.
Selain itu,
dengan adanya globalisasi, gaya hidup kita yang biasanya hanya berkisar gaya
dalam negeri, kini kita bisa meniru gaya hidup orang luar negeri. Meniru gaya
hidup ala barat,, sebenarnya banyak negatifnya daripada positifnya. Jadi,
pandai-pndailah kita dalam memilih dan memilah untuk kita
BAB III
PENUTUP
a.
Kesimpulan
Setelah kita membaca semuanya tentang
industrialisasi, gaya hidup dan globallisasi, mereka saling terkait satu sama
lain. Industrialisasi adalah bagaimana menciptakan suatu produk yang akan
digunakan oleh para manusia untuk kebutuhannya sekaligus untuk gaya hidupnya.
Sedangkan globalisasi adalah bagaimana segala
sesuatu itu baik itu dalam perindustrian, gaya hidup, pengetahuan dan lain
sebagainya, bisa dikenal oleh orang yang ada diseluruh dunia, dan mereka saling
berbagi dan memperbaiki. Dalam tiga hal ini, dia mempunyai dampak yang
dibawanya masing-masing.
Baik itu positif maupun negatif. Jadi, kita tidak
menghindari suatu perubahan itu tetapi, bagaimana kita berfikir kemudian
memilih dan memilah untuk kebaikan hidup kita.
DAFTAR
PUSTAKA
universitas sumatra
barat.2010. BAB II uraian teoritis. Industrialisasi
(Online)
Nomenklatur Baru .2012. Pendidikan Islam di Era Industrialisasi
(Online)V ol. 8, No.
I,
Jurnal Industri dan
Perkotaan.2008. Dampak Industrialisasi
terhadap Aspek Sosial Ekonomi Masyarakat.(Online) Volume XII Nomor 22
Jurnal Manajemen &
Kewirausahaan.2003. Vol. 5, No. 1, Maret
Ayu Puspita Ardy.2013.Pengaruh Gaya hidup, Fitur, dan Harga
Terhadap keputusan pembelian Blackberry Curve. (Online) Volume 1 Nomor 1
Teknologi Informasi.
2008. Keputusan Membeli Secara dan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. (Online)Volume XIII, No.2,