Jumat, 03 Februari 2017

Makalah Ilmu Alamiah Dasar



BAB I
PENDAHULUAN
1.1.         Latar Belakang

Industrialisasi, gaya hidup dan globalisasi adalah suatu yang tidak dipisahkan karena, berawal dari adanya perindustrian, berbagai produk diluncurkan oleh berbagai pabrik. Industrialisasi yang dimulai sejak revolusi industri di Inggris pada awal abad kesembilanbelas merupakan  aktualisasi  sejarahyang  dirancangdi  ruang-ruang belajar  yang  berawal  dari  sebuah  paradigma  keilmuantertentu  yang  inspiratif dan kondusif   bagi   kel ahi ran  peradabanindustri .
Sebaliknya,   dunia  industri   selalu  merangsang  duniapendidikan  untuk  selalu  responsif   terhadap  kebutuhan  industri. Setelah adanya perindustrian pembuatan dalam segalah semakin cepat damn meggunakan teknologi berbagai macam hal yang dulunya tidak pernah ada, menjadi ada. Akibatnya, gaya hidup masyarakat menjadi berbeda dalam segala hal bahkan ini terjadi secara global atau mendunia.





BAB II
PEMBAHASAN
1.     Definisi
A.   Definisi industrialisasi
Definisi industri secara umu adalah, semua usaha dan kegiata yang dilakukan di sektor perekonomia yang bertujuan untuk meningkatkan produktifitas. Sedangkan secara lebih spefifiknya, industri adalah suatu kegiatan mengolah suatu benda atau mengubah secara mekanis, kimia atau dengan tangan dari barang pokok menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang dapat digunakan.
Dalam hal ini termasuk kegiatan jasa industri dan pekerja perakitan (assembling). Dalam istilah ekonomi, industri mempunyai dua pengertian. Pertama, industri merupakan himpunan perusahaan-perusahaan sejenis, contoh industri kertas berarti himpunan perusahaan-perusahaan penghasil kertas. Kedua, industri adalah sektor ekonomi yang didalamnya terdapat kegiatan produktif yang mengolah barang mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi (Dumairy,1996).
Dalam pengertian kedua, kata industri sering disebut sektor industri pengolahan/manufaktur yaitu salah satu faktor produksi atau lapangan usaha dalam perhitungan pendapatan nasional menurut pendekatan produksi.Toto Hadikusumo (1990) pengertian industri adalah:“Suatu unit atau kesatuan produk yang terletak pada suatu tempat tertentu yang meletakan kegiatan untuk mengubah barang-barang secara mekanis atau kimia, sehingga menjadi barang (produk yang sifatnya lebih dekat pada konsumen terakhir), termasuk disini memasang bahagian dari suatu barang (assembling). (Yustika, 2000).
Dapat dikatakan bahwa industrialisasi sebagai transformasi struktural dalam suatu negara. Oleh sebab itu, proses industrialisasi dapat didefenisikan sebagai proses perubahan struktur ekonomi dimana terdapat kenaikan kontribusi sektor industri dalam permintaan konsumen, PDB, ekspor dan kesempatan kerja (Chenery,1986).
Industrialisasi dalam pengertian lain adalah proses modernisasi ekonomi yang mencakup seluruk sektor ekonomi yang mempunyai kaitan satu sama lain dengan industri pengolahan. Artinya industrialisasi bertujuan meningkatkan nilai tambah seluruh sektor ekonomi dengan sektor industri pengolahan sebagai leading sector.
Berdasarkan pengalaman dihampir semua negara, dapat disimpulkan bahwa industrialisasi adalah suatu keharusan karena menjamin kelangsungan proses pembangunan ekonomi jangka panjang dengan laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan yang menghasilkan pendapatan perkapita setiap tahun
Jadi, dari banyak pengertian diatas kita bisa menyimpulkan yang bahwa, industrialisasi adalah proses pengolah bahan dari bahan mentah, atau setengah jadi menjadi bahan jadi yang sudah bisa dikonsumsi oleh konsumen. Industrialisasi ini, kinerjanya lebih cepat.
Karena industri menggunakan banyak teknologi dan alat-alat canggih sehingga, proses pengolah segala bentuk olahan lebih cepat. Sehingga kuantitas barang menjadi lebih banyak untuk dijual dipasar luas. Industrialisasi ini, sangat cocok untuk meningkatkan perekonomian.

a.      Klasifikasi industri
Ø  Industri Besar Sedang
Pengelompokan sektor industri di Indonesia dibedakan menjadi dua. Pertama, pembagian sektor industri pengolahan berdasarkan jenis produk yang dihasilkan. Berdasarkan pengelompokan ini sektor industri pengolahan dibedakan menjadi Sembilan sub sektor.
Pengelompokan yang kedua adalah pembagian berdasarkan banyaknya tenaga kerja. Dengan pengelompokan ini sektor industri pengolahan dibedakan menjadi empat sub golongan, yaitu: industri rumah tangga, industri kecil, industri sedang, dan industri besar. Berdasarkan pengolompokan ini, industri besar sedang menghasilkan nilai tambah terbesar.

Ø   Industri Kecil dan Rumah Tangga
Dalam rangka menunjang pembangunan disektor industri, pemerintah tidak hanya memperhatikan pertumbuhan industri besar dan sedang saja, melainkan juga membantu berkembangnya industri kecil dan rumah tangga.
Industri kecil dan rumah tangga memegang peranan penting dalam pembangunan, khusunya negara-negara yang sedang membangun, karena industri ini dapat membuka lapangan kerja yang luas, membuka kesempatan usaha dan memperluas basis pembangunan. Dalam berbagai bidang, industri kecil dan rumah tangga juga meningkatkan ekspor.Dalam pembentukan PDRB, peranan industri kecil dan rumah tangga sebenarnya tidaklah terlalu besar, bahkan dapat dikatakan sangat kecil. Akan tetapi peranan sektor ini dalam penyerapan tenaga kerja cukup besar.

Ø  Industri Kecil Dan Menengah
Sementara itu UKM (Usaha Kecil Menengah) meliputi usaha kecil informal atau tradisional dan juga usaha menengah, yang mengelola usahanya sudah lebih maju jika dibandingkan dengan industri kecil informal dan tradisional. Disamping itu juga dari segi permodalan juga sudah lebih besar dan manejemen juga lebih maju.
Upaya pemerintah melalui berbagai kebijaksanaan, yaitu denga menciptakan iklim usaha yang kondusif, sehingga sektor industri terutama sektor industri UKM dapat terus tumbuh dan berkembang, seiring dengan majunya industri besar.
Hal ini sesuai dengan tujuan pembangunan industri berdasarkan tujuan perekonomian serta kebijaksanaan ekonomi, yaitu peningkatan pendapatan nasional, perluasan kesempatan kerja, pembagian pendapatan secara merata, perkembangan industri regional, serta pengurangan jumlah pengangguran.

b.      Strategi Industri
Dalam industrialisasi ada dua strategi yaitu strategi subsitusi impor (SI) atau strategi promosi ekspor (PE).Strategi SI lebih menekankan pada pengembangan industri yang berorientasi kepada pasar domestik. SI adalah industri domestik yang membuat barang-barang menggantikan impor, sedangkan strategi PE lebih berorientasi ke pasar internasional dalam usaha pengembangan industri di dalam negri.
Jadi berbeda dengan strategi SI, dalam strategi PE tidak ada diskriminasi dalam pemberian insentif dan fasilitas-fasilitas kemudahan lainnya dari pemerintah, baik untuk industri yang berorientasi kepada pasar domestik maupun industri yang berorientasi ke pasar ekspor.

i.                    Strategi SI
Stategi SI dilandasi oleh pemikiran bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat dicapai dengan mengembangkan industri di dalam negeri yang memproduksi barang-barang pengganti impor. Strategi PE dilandasi oleh pemikiran bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi hanya bisa direalisasikan jika produkproduk yang dibuat di dalam negeri dijual di pasar ekspor.Beberapa pertimbangan yang lazim digunakan dalam memilih strategi ini terutama adalah sebagai berikut :
v  Sumber daya alam (seperti bahan baku) dan faktor produksi (terutama tenaga kerja) cukup tersedia didalam negeri sehingga secara teoritis, biaya produksi untuk intensitas penggunaan sumber-sumber ekonomi tersebut yang tinggi menjadi rendah.
v  Potensi permintaan didalam negeri yang memadai.
v  Untuk mendorong perkembangan sektor industri manufaktur didalam negeri.
v  Dengan berkembangnya industri didalam negeri, maka kesempatan kerja
diharapkan terbuka luas.
v  Dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor, yang berarti juga mengurangi defisit saldo neraca perdagangan dan menghemat cadangan devisa.

o   Tahap pelaksanaan
1.      industri yang dikembangkan adalah industri yang membuat barang-barang konsumsi, walaupun tidak semuanya durable goods (seperti kendaraan bermotor, kulkas, TV, alat pendingin). Untuk membuat barang-barang tersebut diperlukan barang modal, input perantara, dan bahan baku uang dibanyak negara yang menerapkan strategi ini tidak tersedia sehingga tetap harus diimpor.
2.      Industri yang dikembangkan adalah industri hulu (upstream industries).

ii.                  Strategi Promosi Ekspor (PE)
Melihat pengalaman yang kurang berhasil dengan strategi SI, badan-badan dunia (seperti IMF dan Bank Dunia) menganjurkan agar negara-negara berkembang menerapkan strategi PE. Sesuai dengan teori klasik mengenai perdagangan internasional, outward-oriented strategy ini melibatkan pembangunan sektor industri manufaktur sesuai dengan keunggulan komperatif yang dimiliki negara bersangkutan. Dalam prakteknya, banyak negara yang menerapkan strategi PE dengan menghilangkan beberapa rintangan terhadap ekspor. Beberapa syarat penting yang diberikan agar penerapan strategi tersebut membawa hasil yang baik adalah sebagai berikut :

a.           Pasar harus menciptakan sinyal harga yang benar, yang sepenuhnya merefleksikan kelangkaan dari barang yang bersangkutan, baik dipasar output maupun pasar input.
b.           Tingkat proteksi dari impor harus rendah.
c.  Nilai tukar mata uang harus realistis, sepenuhnya merefleksikan keterbatasan uang asing yang bersangkutan.
d.  Lebih penting lagi, harus ada insentif untuk meningkatkan ekspor.Menurut strategi ini, paling tidak kesempatan yang harus diberikan kepada industri-industri yang memproduksi untuk pasar dalam negeri dan indutriindustri untuk pasar ekspor.

c.       Peranan Industri Terhadap Perekonomian
Filosofi mendasar dari pembangunan suatu negara adalah menciptakan kemakmuran bagi rakyatnya. Di era globalisasi perdagangan dewasa ini, tidak bisa kemakmuran suatu bangsa hanya dapat terwujud melalui pembangunan industri, baik industri jasa maupun industri barang (manufaktur). Bagi Indonesia, sekitar 250 juta penduduk, pembangunan sektor manufaktur merupakan satu-satunya pilihan.
Sebab, sektor inilah yang mampu memberikan lapangan kerja besar dengan pengupahan yang lebih sistematis dibandingkan sektor industri produk primer (pertanian) maupun industri jasa.
Peranan industri terhadap perekonomian dapat dilihat dari kontribusinya pada Produk Domestik Bruto (PDB), peningkatan investasi, penyerapan tenaga kerja, perolehan devisa neto dari kegiatan ekspor, pembentukan nilai tambah serta sumbangan terhadap pajak bagi negara.
Sayangnya, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), dari sekitar 145 juta angakatan kerja (usia produktif) saat ini baru sekitar 15 juta orang yang bekerja pada sektor industri. Sektor ini ternyata juga baru mampu menyumbang sekitar 25% dari total PDB Indonesia. Angka yang relatif masih sangat kecil.

d.      Permasalahan industrialisasi

                                                                   I.            Masalah Birokrasi
a.       Perizinan tidak transparan, berbelit-belit, diskriminatif, lama dan terjadi tumpang tindih vertikal (antara pusat dan daerah) serta horizontal (antar instansi daerah).
b.      Penegakan dan pelaksanaan hukum dan berbagai peraturan perundangundangan masih cenderung kurang tegas.
c.       Administrasi perpajakan yang belum optimal. Pengusaha menganggap administrasi perpajakan terutama kaitanya dengan produk-produk ekspor yang sangat tidak efisien.
d.      Banyaknya pemungutan yang sering kali tidak disertai pelayanan yang memadai

                                                                II.            Masalah Teknologi.
a.       Lemahnya penguasaan dan penerapan teknologi. Penerapan teknologi tepat
guna belum banyak dimanfaatkan oleh industri untuk meningkatkan produksi.
b.      Tenaga kerja terampil sulit diperoleh dan dipertahankan karena kualitas sumber daya manusia relatif rendah.

                                                             III.            Masalah Bahan Baku
a.       Suplai bahan baku kurang memadai antara lain karena kesulitan dalam memperoleh bahan baku dipasaran.
b.      Harga bahan baku terlalu tinggi terutama bahan baku yang berasal dari impor karena tergantung nilai kurs terhadap dolar

                                                             IV.            Masalah Pemasaran
a.       Pemasaran hasil produksi agak sulit dan harganya rendah sehingga hasil penjualan tidak mampu menutupi biaya produksi yang cukup tinggi.
b.      Permintaan produk dipasaran sangat rendah walaupun harganya rendah karena kalah bersaing dengan perusahaan lain.
c.       Asosiasi pengusaha belum berperan dalam mengkoordinasikan produk sehingga menimbulkan persaingan tidak sehat antar usaha sejenis.
                                                                V.            Masalah Permodalan.
a.       Sistem dan prosedur kredit dari lembaga keungan dan nonbank rumit dan lama sehingga dalam pencairan kredit sangat lama.
b.      Suku bunga kredit perbankan cukup tinggi sehingga kredit menjadi mahal.

                                                             VI.            Masalah Manejemen
a.       Pola manegemen yang sesuai dengan kebutuhan sebelum bisa diterapakan karena pengetahuan dam manegerial skill relatife rendah sehingga strategi bisnis yang tepat belum mampu disusun dengan baik.
b.      Kemampuan pengusaha mengorganisasikan diri dan karyawan masih lemah sehingga terjadi pembagian kerja yang tidak tepat.
c.       Produktifitas karyawan masih rendah sedangkan intensitas pelatihan yang dilaksanakan oleh industri belum juga menggembirakan.

                                                          VII.            Permasalahn Industri Kecil
a.       Sebagian besar industri kecil yang ada merupakan usaha sampingan atau
pelengkap bagi pengusaha kecil dengan produksi yang berfluktuasi cukup besar atau berpola musiman atau tidak beraturan.
b.      Sikap dan reaksi pengusaha industri kecil yang ada pada umunya lambat dan
kurang tanggap untuk mengikuti perkembangan sehubungan dengan latar belakang budaya agraris.
c.       Sulitnya menemukan produk yang sesuai dengan kebutuhan industri kecil dalam rangka peningkatan mutu dan pengembangan produk baru
d.      Volume permintaan atas hasil produksi industri kecil pada umunya terbatas secara geografis

B.   Definisi Gaya Hidup
Gaya hidup adalah bagaimana cara seseorang itu hidup, dimulai dari bagaimana menghabiskan uang, dalam penggunaan teknologi, fashion dan lain sebagainya. Menurut Engel  (1995:383) Dia mendefinisikan  gaya  hidup  sebagai pola  dimana  orang  hidup  dan menghabiskan  waktu  serta  uang. Gaya  hidup  adalah  fungsi  motivasi konsumen  dan  pembelajaran sebelumnya, kelas sosial, demografi, dan variabel lain. Gaya hidup adalah konsepsi  ringkasan  yang mencerminkan nilai konsumen.”
Gaya hidup menurut Kotler (2002, p. 192) adalah pola hidup seseorang di dunia yang iekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan lingkungannya.Gaya hidup menggambarkan seluruh pola seseorang dalam beraksi dan berinteraksi di dunia.
Menurut Assael (1984, p. 252), gaya hidup adalah “A mode of living that is identified by how people spend their time (activities), what they consider important in their environment (interest), and what they think of themselves and the world around them”.
Secara umum dapat diartikan sebagai suatu gaya hidup yang dikenali dengan bagaimana orang menghabiskan waktunya (aktivitas), apa yang penting orang pertimbangkan pada lingkungan (minat), dan apa yang orang pikirkan tentang diri sendiri dan dunia di sekitar (opini). Sedangkan menurut Minor dan Mowen (2002,p.282), gaya hidup adalah menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana mengalokasikan waktu.Selain itu, gaya hidup menurut Suratno dan Rismiati (2001,p.174) adalah pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat yang bersangkutan.
      Gaya hidup mencerminkan keseluruhan pribadi yang berinteraksi dengan lingkungan. Dari berbagai di atas dapat disimpulkan bahwa gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu.

a.      Faktor-faktor utama pembentuk gaya hidup
1.      Demografis Faktor demografis misalnya berdasarkan tingkat pendidikan, usia, tingkat penghasilan dan jenis kelamin
2.      Psikografis lebih kompleks karena indikator penyusunnya dari karakteristik konsumen.
Gaya hidup ini, bisa dilihat dari bagaimana seseorang itu berbicara, berpakaian, hobi dan lain sebagainya. Gaya hidup juga erat kaitannya dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih. Mengapa demikian?
Karena, melalui teknologi, manusia mendapatkan banyak hal. Salah satu contok kemajuan teknologi adalah misalnya internet. Dengan adanya internet, manusia dalam mengerjakan tugas lebih mudah. Dan dalam internet terdapat berbagai situs dan jejaring sosial.
Akibat banyaknya jejaring sosial, orang yang dulunya berbelanja harus ke toko, kini hanya dengan chating dengan temannya yang berjualan dijejaring sosial, transaksi penjualan bisa dilakukan.
Selain dari teknologi, kita juga bisa melihat gaya hidup ini bisa berubah akibat perkembangan dibidang industri yang semakin pesat. Mengapa demikian? Karena, dengan perkembangan industri, banyak produk yang diluncurka oleh perindustrian. Setiap industri, berbeda produk yang diluncurkan dan jenis yang diproduksikankan juga berbeda-beda.
Contoh kasus:
Andy, ingin mengerjakan tugas sekolahnya, Andy perlu melihat beberapa sumber yang dapat dipercaya untuk membuat tugasnya tersebut. Otomatis, Andy harus membaca baik itu buku ataupun artikel dan lain sebagainya.
Andy menggunakan internet arena dia ingin cepat, mudah dan nggak ribet. Andy memiliki laptop dan sebuah smartphone. Karena dia ingin lebih mudah dan cepat, Andy menggunakan laptop kemudia dia mengeprint tanpa harus menulis ulang tugasnya tersebut.
Dalam contoh kasus diatas, Andy menggunakan kemajuan teknologi yaitu berupa internet dan situs didalamnya. Andy juga menggunakan hasil produktifitas perindustrian yaitu wujud dari laptop, printer dan smarphone yang diproduksi oleh perindustrian di bidang gadget dan lain sebagainya.
Dalam gaya hidup ini, manusia bebas memilih bagaimana dia berpakaian, bagaimana dia menghabiskan uang dan produk apa yang dia gunakan yang menurut dia mempermudah kehidupannya. Di zaman perindustrian, manusia bebas memilih produk yang menurut mereka lebih bagus. Pada dasarnya, gaya hidup ini ditentukan oleh perubahan zaman. Semakin zamannya canggih, maka gaya hidup semakin canggih pula.
Gaya hidup ini, sering menyerang kalangan remaja. Karena, para remaja masih labil dalam mengambil keputusan yang mana yang baik dan yang mana yang buruk. Dalam hal ini, remaja hanya memikirkan apa yang mereka inginkan mereka jarang ada yang memikirka apa yang terbaik untuk mereka.
Masa remaja adalah masa pencarian identitas. Sedangkan gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang di ekspresikan dalam aktivitas, minat, opininya dan dimensi self orientation gaya hidup mencakup tiga kategori yaitu prinsip, status, aksi.
Kita sebagai remaja mulai mencari gaya hidup yang pas dan sesuai dengan selera. Kita juga mulai mencari seorang idola atau tokoh identifikasi yang bisa dijadikan panutan, baik dalam pencarian gaya hidup, gaya bicara, penampilan, dan lain-lain demi mendapatkan status didalam pergaulannya. Imbasnya banyak kita jumpai teman-teman dengan berbagai atributnya yang sebenarnya mereka hanya meniru-niru saja.
Para bintang muda yang digandrungi ternyata mampu mengubah gaya hidup remaja. Disamping itu juga anak muda jaman sekarang terkesan terlihat glamour , Gaya hidup serba mewah, serba enak dan serba berkecukupan yang dianut para remaja sesungguhnya karena “diajarkan oleh idola-idola  mereka yang berada di layar telivisi yang kita lihat sehari hari. Karakter dari remaja adalah mudah meniru gaya dari orang lain.
Selain itu, juga dipicu oleh program-program yang ditayangkan oleh televisi. Kehidupan sinetron yang kerap menampilkan hidup mewah dan cara instan telah menjadi “trend baru bagi remaja. Keinginan untuk memenuhi barang-barang mewah mungkin bukan terlalu menjadi masalah bagi anak-anak orang kaya.
Orangtua sanggup memenuhi sebagian besar keinginan mereka. Tapi, bagaimana dengan remaja dari keluarga pas-pasan ? Ketika keinginan memiliki handphone, sementara anggaran dari orangtua tidak ada, maka remaja dari keluarga kurang mampu biasanya mengambil jalan pintas. Remaja jaman sekarang sudah suka mengikuti trend jaman yaitu gaya hidup modern yang pada hal sebenarnya kita tidak bisa meniru. Berikut beberapa bentu yang mempengaruhi gaya modern

b.      Bentuk-bentuk yang mempengaruhi gaya hidup modern
                                                                    i.            Menjadikan “status” sebagai sesuatu yang penting.Salah satu bentuk gaya hidup modern adalah bahwa satus seseorang ditandai dengan penampilan dan segala yang dipakainya, misalnya mobil, telebon seluler (Hp), dan lain-lain.
                                                                  ii.            Mobilitas yang tinggi. Pagi di Jakarta, siang sudah di Medan, esoknya sudah di Manado dan kemudian sudah ada di Singapura. Itulah contoh mobilitas orang modern.
                                                                iii.            Bercengkrama di tempat-tempat tertentu. Seperti Café yang telah menjadi salah satu bagian dari gaya hidup modern.
                                                                iv.            Pernikahan agung. Orang modern menempatkan pernikahan agung sebagai salah satu momen kehidupan yang perlu dirayakan besar-besaran.
                                                                  v.            Wisuda. Jika dulu wisuda hanya dilakukan bagi yang lulus sarjana, kini wisuda telah menjadi gaya hidup yang digunakan untuk merayakan kelulusan pendidikan di jenjang yang lebih rendah. Tidak hanya untuk melepas lulusan SMA, melepas lulusan Taman Kanak-kanak pun seakan wajib dilakukan seremoni wisuda.
                                                                vi.            Gaya hidup instan. Gaya hidup instan adalah gaya hidup yang ingin serba cepat.
                                                              vii.            Gaya hidup dengan teknologi komunikasi. Teknologi komunikasi mengalami perkembangan yang amat dasyat dan turut membentuk gaya hidup baru di dunia modern, termasuk remaja

c.       Ciri-ciri Kehidupan Masyarakat Modern
                                                                    i.            Disamping apa yang sudah dijelaskan sebelumnya, sebenarnya kita juga harus mengetahui ciri-ciri masyarakat perkotaan yang gaya hidupnya telah berubah sebagai akibat modernisasi, diantaranya:
                                                                  ii.            Netralitas efektif. Bersikap acuh tak acuh hingga tidak peduli terhadap sekitarnya jika tidak ada sangkut-pautnya dengan kepentingan pribadinya.
                                                                iii.            Orientasi diri. Menonjolkan kepentingan sendiri. Pribadi dan tidak segan-segan menentang jika dirasakan melanggar kepentingannya.
                                                                iv.            Universalisme. Berpikir objektif, menerima segala sesuatu secara objektif. Masyarakat cenderung mengambil ukuran-ukuran secara objektif dengan landasan aturan-aturan atau syarat-syarat yang ada.
                                                                  v.            Prestasi. Masyarakat kota suka mengejar prestasi karena dengan prestasi, orang didorong untuk terus maju.
                                                                vi.            Spesifitas. Menujukkan sikap secara jelas dan tegas dalam hubungan antar pribadi, artinya maksud atau niat dinyatakan tanpa basa-basi. Dari pemaparan tersebut, setidaknya kita tahu gambaran tentang gaya hidup modern.

d.      Dampak negatif dan positif Gaya Hidup
Pada dasarnya, segala sesuatu yang ada didunia ini mempunyai dampak positif dan negatif. Begitu juga halnya dengan gaya hidup. Gaya hidup mempunyai dampak positif dan negatif

v  Dampak positif
Ø  Kemajuan teknologi (sepertiHandphone) berkembang dengan pesat (internet: memudahkan akses informasi dan komunikasisebagai ajang silaturahmi dan eksistensi remaja lewat situs jejaring sosial (facebook, twitter), ajang bisnis online, dll.
Ø  Mempercepat pertumbuhan perkembangan remaja (memiliki rasa ingin tahu yang tinggi).

v  Dampak negatif
Ø  Nilai budaya dan moral semakin terkikis banyak remaja yang lebih suka mengikuti gaya masyarakat luar atau gaya para idolanya. Akibatnya, moral para remaja mengikuti trend para idolanya
Ø  Komsumtif
Ø  Membuang waktu percuma
Ø  Hilangnya identitas diri karena mengikuti identitas orang lain

C.   Definisi Globalisasi
Berasal dari kata globe yang berarti dunia. Secara sederhana, globalisasi dapat diartikan sebagai suatu proses yang mendunia. Secara umum globalisai adalah masuknya atau meluasnya pengaruh dari suatu wilayah atau negara ke wilayah atau negara lain dan atau proses masuknya suatu negara dalam pergaulan dunia.
Proses globalisasi mengandung implikasi bahwa suatu aktifitas yang sebelumnya terbatas jangkauannya secara nasional, secara bertahap berkembang menjadi tidak terbatas pada suatu negara.
Globalisasi menunjukkan semakin meningkatnya ketergantungan antarindividu dan antarmasyarakat di seluruh dunia. Jadi, pengertian globalisasi adalah menyatunya negara-negara yang ada di dunia menjadi satu negara yang sangat besar tanpa mengenal batas.
Dalam globalisi makna menyatukan negara tanpa batas adalah bagaimana hubungan negara satu dengan negara lain dalam melakukan baik itu perdagangan, komunikasi, rekreasi sudah sangat mudahdan jarak yang dulunya jauh menjadi lebih dekat karena adanya teknologi canggih yang dilahirkan oleh pabrik-pabrik alat transportasi dan lain sebagainya.

a.      Dampak globalisasi dibeberapa dibeberapa bidang kehidupan

i.                    Bidang Ekonomi
Globalisasi ekonomi ini sesungguhnya didukung oleh sebuah kekuatan yang luar biasa hebatnya, yaitu apa yang disebut liberalisme ekonomi, atau juga dikenal dengan kapitalisme pasar bebas. Kapitalisme adalaha suatu sistem ekonomi yang mengatur proses produksi dan perindustrian barang dan jasa. Kapitalisme ini mempunyai tiga ciri pokok
v  Sebagian besar sarana produksi dan distribusi dimiliki oleh individu
v  Barang dan jasa diperdagangkan dipasar bebas yang bersifat kompetitif
v  Modal diinvestasikan kedalam berbagai usaha untuk menghasilkan laba
Dalam perkembangannya, sistem kapitalisme ini berkembangan tidak sehat dan mengabaikan unsur etika dan moral. Dimana yang modalnya kuat akan menguasai, yang modalnya lemah, akhirnya pemerintah harus ikut mengaturnya
Bagi negara-negara berkembang, hal tersebut jelas akan sangat merugikan, karena produk dalam negerinya tidak mampu bersaing dengan produk negara maju. Selain itu, bagi masyarakat, yang mengikuti pola hidup yang konsumtif, akan langsung menggunakan apa saja yang datang dari negara lain, karena barang kali itu yang dianggap paling baik, juga sebagai pertanda sudah memasuki kehidupan yang modern
Jika dilihat dari kacamata yang positif, maka globalisasi akan mempunyai dampak yang menyenagkan, karena dengan globalisasi di bidang ekonomi, orang akan secara mudah memperoleh barang konsumtif yang dibutuhkan, mempermudah proses pembangunan industri, juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
ii.                  Bidang Sosial Budaya
Dalam bidang sosial dan budaya, dampak globalisasi antara lain adalah meningkatnya indiidualisme, perubahan  pada pola kerja,terjadinya pergeseran nilai kehidupan dalam masyarakat. Saat ini dikalangan generasi muda banyak yang seperti kehilangan jati dirinya. Mereka berlomba-lomba meniru gaya hidup ala barat yang tidak cocok jika diterapkan di Idonesia, seperti berganti-ganti pasangan, konsumtif dan hedoisme.
Namun di sisi lain,mempercepat perubahan pola kehidupan bangsa. Misalnya melahirkan pranata-pranata atau lembaga-lembaga sosial baru seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), organisasi profesi dan pasar modal. Perkembangan pakaian, seni dan ilmu pengetahuan turut meramaikan kehidupan bermasyarakat
iii.                Bidang Politik
Bidang politikpun tidak luput dari pengaruh globalisasi. Saat ini kita telah menyaksikan terciptanya suatu pemerintahan dunia ( world goverment). Hampir semua aktivitas negara-negara dan bangsa-bangsa di dunia tunduk pada aturan-aturan yang diciptakan oleh lembaga-lembaga internasional yang mengatur tata hubungan antara negara-negara dan bangsa-bangsa di dunia. Badan-badan internasional memegang peranan yang signifikan di era globalissasi.
Negara-negara kuat di dunia seringkali dapat dengan mudah mencampuri ururasan dalam negeri suatu negara. Amerika Serikat telah tampil sebagai ekuatan politik utama di dunia, karena negara itulah yang paling kuat ekonomi dan sistem bersenjatanya.
Setiap saat negara-negara di dunia dapat mengalami instabilitas akibat intervensi negara dan bangsa lain terhadap urusan dalam suatu negara. Dalam bidang politik, dampak globalisasi  antara lain adalh dengan perubaha sistem kepartaian yang dianut, sehingga memunculkan adanya partai baru
iv.                Dampak terhadap lingkungan
Salah satu fenomena ancaman global di bidang lingkungan hidup adalah pemanasan global (global warming).
Pemanasan global pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ketahun karena terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect) yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas seperti karbondioksida  (CO2), metana (CH4), dinitrooksida (N2O) dan CFC. Sehingga, energi matahari terperangkap dalam atmosfer bumi.
Pemanasan global ini menimbulkan dampak yang sangat buruk bagi lingkungan bio-geofisik ( seperti pencairan es yang ada dikutu Utara, kenaikan kapasitas air di laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna tertentu, migrasi fauna dan hama penyakit dan lain sebagainya).
Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi. Temperatur rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0,18 derajat celcius selama seratus tahun terakhir. Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, “ sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak pertengan abad-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca.
Peningkatan temperatur global diperkirakan akan meningkatnya intensitas kejadian cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola prespitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser dan punahnya berbagai jenis hewan (Smar Click,2011)
Jadi, pemanasan global adalah meningkatnya temperatur di planet bumi secara global, meliputi peningkatan temperatur atmosfer, temperatur laut, dan temperatur daratan bumi yang menimbulkan dampak secara langsung maupun tidak langsung terhadap mas depan bumi termasuk manusia dan makhluk hidup lain. Dampak yang ditimbulkan cenderung mengancam eksistensi bumi dan kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.

b.      Dampak positif dan negatif dari globalisasi

I.                   Dampak positif
i.                    Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis.
ii.                  Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara
iii.                Dari globalisasi budaya, kita dapat meniru pola pikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dalam IPTEK dari negara lain. Bahkan kita bisa memadu padankan budaya yang dulunya terkesan jelek dan tidak ingin digunakan sekarang bisa dimodifikasi sehingga kelihatan lebih bagus

II.                Dampak negatif
i.                    Globalisasi mampu meyakinkan rakyat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga, tidak menutup kemungkinan, berubah arah dari ideologi pancasila menuju ke ideologi liberalisme. Jika ini terjadi, akibatnya rasa nasionalisme pada rakyat Indonesia akan pudar bahkan lebih bahaya lagi hilang.
ii.                  Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalan negeri karena banyaknya produk luar negeri. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri, menunjukkan gejala berkurangnya rasa nasionalisme kita terhadap bangsa kita.
iii.                Masyarakat kita, khususnya anak muda, banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat
iv.                Mengakibatkan kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan yang miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut akan menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan yang miskin. Ini dapat mengganggu kehidupan nasionalisme bangsa.
v.                  Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan katida pedulian antar perilaku sesama warga. Dengan adanya sifat indivialisme ini, maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa. Padahal, kita tahu slogan besatu kita teguh, bercerai kita runtuh.

D.   Korelasi industrialisasi, gaya hidup dan globalisasi
Industrialisasi, gaya hidup dan globalisasi adalah suatu hal yang tidak bisa dipisahkan. Apabila salah satu terjadi, maka yang duanya lagi dengan serta merta ikut pula terjadi, ini tidak bisa kita pungkiri. Segala sesuatu pertama kali berawal dari industrialisasi. Mengapa? Karena, dengan adanya industrialisasi, banyak produk yang diluncurkan. Sehingga banyak orang yang ingin menggunakannya.
Akibatnya, gaya kehidupan kita yang dulu sederhana dan mengonsumsi apa yang kita butuhkan saja, kini berubah karena begitu banyak godaan berbagai macam produk yang ditawarkan di pasar perindustrian. Hal-hal yang ditawarkan dimulai dari beragam jenis pakaian yang modelnya begitu indah-indah dan cantik-cantik sehingga menarik perhatian kita untuk membeli, alat elektronik, alat komunikasi, makanan, kendaraan dan lain sebagainya.
Akibat inilah gaya hidup orang akan berubah. Selain itu, pendapatan seseorang juga sangat berpengaruh besar dalam merubah gaya hidup seseorang. Karena, dengan banyaknya pendapatan, orang akan dengan mudahnya melakukan dan membeli sesuatu. Selain itu, tempat tinggal, pengaruh teman-teman, letak geografi dan bahkan agama yang kita anut, juga akan mempengaruhi gaya hidup kita para manusia.
Pada dasarnya, gaya hidup ini adalah pilihan kita. Kita bebas memilih apa yang kita inginkan dan menurut kita cocok dan bik untuk kita. Sekarang kita akan membahas globalisasi. Dengan adanya globalisasi, perindustrian kita yang dulunya hanya berkisasr tentang cara-cara tradisional, kita bisa belajar dari negara lain cara yang lebih mudah, efisien dan menguntungkan kita.
Selain itu, dengan adanya globalisasi, gaya hidup kita yang biasanya hanya berkisar gaya dalam negeri, kini kita bisa meniru gaya hidup orang luar negeri. Meniru gaya hidup ala barat,, sebenarnya banyak negatifnya daripada positifnya. Jadi, pandai-pndailah kita dalam memilih dan memilah untuk kita


BAB III
PENUTUP
a.      Kesimpulan
Setelah kita membaca semuanya tentang industrialisasi, gaya hidup dan globallisasi, mereka saling terkait satu sama lain. Industrialisasi adalah bagaimana menciptakan suatu produk yang akan digunakan oleh para manusia untuk kebutuhannya sekaligus untuk gaya hidupnya.
Sedangkan globalisasi adalah bagaimana segala sesuatu itu baik itu dalam perindustrian, gaya hidup, pengetahuan dan lain sebagainya, bisa dikenal oleh orang yang ada diseluruh dunia, dan mereka saling berbagi dan memperbaiki. Dalam tiga hal ini, dia mempunyai dampak yang dibawanya masing-masing.
Baik itu positif maupun negatif. Jadi, kita tidak menghindari suatu perubahan itu tetapi, bagaimana kita berfikir kemudian memilih dan memilah untuk kebaikan hidup kita.







DAFTAR PUSTAKA
universitas sumatra barat.2010. BAB II uraian teoritis. Industrialisasi (Online)
Nomenklatur  Baru .2012. Pendidikan  Islam di  Era  Industrialisasi (Online)V ol.  8,  No.  I,   
Jurnal Industri dan Perkotaan.2008. Dampak Industrialisasi terhadap Aspek Sosial Ekonomi Masyarakat.(Online) Volume XII Nomor 22
Jurnal Manajemen & Kewirausahaan.2003. Vol. 5, No. 1, Maret
Ayu Puspita Ardy.2013.Pengaruh Gaya hidup, Fitur, dan Harga Terhadap keputusan pembelian Blackberry Curve. (Online) Volume 1 Nomor 1
Teknologi Informasi. 2008. Keputusan Membeli Secara dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. (Online)Volume XIII, No.2,